Presiden Joko Widodo (Jokowi) sadar ia kerap diolok-olok. Mulai dari sebutan tolol, bodoh hingga firaun. Namun ia mengaku tak masalah dengan itu.
Klaim itu pun sontak jadi perbincangan publik. Ada yang mengapresiasi, tapi tak sedikit yang tak percaya.
Kritikus Faizal Assegaf mengatakan, Jokowi memang bukan Firaun, tapi Firdodo. Sebutan itu kata dia tercermin dari karakternya.
“Dalam sudut pandang kekinian, Jokowi tak cocok disebut Fir’aun. Tapi perilaku hipokrit yang menonjol menegaskan nama lain: Fir’dodo. Tentang bobroknya perilaku politik tipu-muslihat,” ungkapnya dikutip fajar.co.id, Kamis (17/7/2023).
Ia mengatakan, Firan dan Firdodo dua hal berbeda. Namun gelagatnya sama saja.
“Fir’aun dan Fir’dodo berbeda zaman. Namun praktek ketidakadilan, esensinya sama saja. Tidak amanah dan ingkar janji adalah ciri yang bersenyawa. Sama-sama terbukti gemar berbohong,” jelasnya.
Ia melihat, podato Jokowi saat sidang MPR untuk Peringatan HUT RI isinya hanya curhat dan gombal. Ia menilai kader PDIP itu berusaha menahan emosi.
“Saat mengucap nama Fir’aun, wajah Jokowi tampak di layar TV mengerut. Tersirat kuasa menyeramkan hadir. Seolah bayangan kejahatan tentang aura jahat Fir’aun terkoneksi,” terangnya.
Baginya, isi pidato Jokowi hanya racikan omong kosong. Hanya pemanis di upacara hari kemerdekaan.
Sementara itu, lanjutnya, penderitaan dan kemiskinan rakyat masih jauh dari tujuan kemerdekaan. Apapun ocehan Jokowi, kata Faizal, hanya pertunjukan norak, imbas karena banyak berbohong.
“Jokowi jangan sok pamer prestasi. Semua ucapan Anda tak sesuai fakta. Bahkan sudah banyak kebijakan yang anda buat sangat melukai hati rakyat. Anda sosok pemimpin yang hanya jago membual!” pungkasnya.