Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru dilantik, Budi Arie Setiadi berencana membuka peluang untuk membentuk pengawas media sosial.
Pengganti Johnny G Plate tersebut ingin membentuk pengawas media sosial karena banyak konten medsos yang meresahkan masyarakat.
Rencana Budi Arie yang akan membentuk pengawas medsos tersebut lantas menuai kritikan dari politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli
Guntur Romli. menyuarakan keresahannya akan rencana Budi Arie tersebut melalui akun Twitter resminya, @GunRomli.
Menurutnya, hal yang seharusnya menjadi fokus adalah kasus korupsi karena menyengsarakan masyarakat, bukan konten media sosial.
"Yg meresahkan & menyengsarakan adalah kasus korupsi & impotensi kerja di kementerian yg anda pimpin. Itu dulu dibereskan, dibersihkan," tulis Guntur Romli dikutip Selasa (18/7/2023).
Kader PSI ini mengingatkan kepada Budi Arie yang baru saja dilantik itu untuk tidak bertingkah seperti rezim yang otoriter dengan mengawasi media sosial.
"Baru aja dilantik, uda mau mengawasi medsos, jgn berlagak kyak rejim otoriter," tambahnya.
Cuitan Guntur Romli itu menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang pro dan kontra dengan cuitan tersebut.
"Pemimpin negara turut bertanggung jawab rom," ujar warganet.
"Jangan panas bang, dia punya agenda kerja ya di hargai, kenapa jd sewot?" komentar warganet.
"Selesaikan dulu pengadaan BTS," tulis salah satu warganet.
"Kasihan yg gak dapet jatah... Kikikikik," imbuh yang lain.
Rencana Budi Arie Bentuk Pengawas Media Sosial
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie berencana akan membentuk pengawas media sosial usai dilantik Presiden Joko Widodo pada Senin (17/7/2023). Menurutnya, banyak konten meresahkan imbas dari perkembangan teknologi.
"Sekarang konten-konten yang meresahkan itu kan bentuknya macam-macam karena teknologi itu kan berkembang," ujar Budi Arie di kantor Kominfo pada Senin (17/7/2023).
"Mungkin pada waktunya kita akan perlu pengawas sosmed, siber, untuk mengawasi konten-konten sosmed," ungkapnya.
Lebih lanjut, Budi Arie mendorong Kominfo untuk berinovasi dan berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Ia berharap supaya bisa menghasilkan cara penanganan konten medsos yang antisipatif.