Pengamat politik sekaligus mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, tidak habis pikir dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang seolah bangga dengan larisnya penjualan surat berharga negara (SBN) di kalangan investor global.
Pernyataan tersebut diberikan Sri Mulyani ketika mencatat arus modal asing yang masuk ke Indonesia. Sri Mulyani mengatakan, arus modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp105,41 triliun per minggu ketiga Juli.
Menurut Sri Mulyani, angka tersebut didominasi oleh pembelian SBN secara kumulatif sebesar Rp86,18 triliun secara year to date (ytd). Berkaitan dengan ucapan itu, Said Didu meminta agar pemimpin Kementerian Keuangan itu untuk jujur.
Said Didu menilai, arus modal asing yang masuk ke Indonesia tidak murni berasal dari pembelian SBN. Ada faktor lain yang membuat transaksi SBN itu tembus mencapai Rp105,41 triliun.
"Bu Menkeu yth, sebaiknya kita jujur saja bhw lakunya SBN utang yg Ibu terbitkan krn bunganya tinggi - sktr 2 kali lipat dari bunga surat utang yg diterbitkan negara lain," kata Said Didu melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, 24 Juli 2023.
"Bunga utang yg tinggi tsb ditanggung oleh rakyat dan dinikmati oleh Asing. Kok seakan Ibu bangga?" ujar Said Didu.

Dari penjualan SBN tersebut, Sri Mulyani menyebutkan kondisi keuangan Indonesia saat ini stabil.
"Ini artinya Indonesia stabil dan memiliki atraksi dari sisi SBN sehingga Rp86,18 triliun capital inflow sampai dengan Juni 2023," tutur Sri Mulyani.***