Kritikus Faizal Assegaf blak-blakan terkait ihwal para tikus berdasi yang ada dibalik meja Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dikatakan Faizal, lika-liku demokrasi era rezim Jokowi menumpuk berkarung-karung arsip kejahatan penyelenggara negara.
Arsip kejatahan tersebut, kata Faizal, tentang pesta pora kawanan tikus berdasi yang menggerogoti BUMN.
"Uniknya, Erick Thohir melenggang bebas berburu kekuasaan. Terkesan bermodalkan kantong tebal, di sana-sini menyambut penuh hura-hura, mengais faedah. Untuk pertama kali ATM jadi bakal Cawapres," ujar Faizal dalam keterangannya (25/7/2023).
Tambahnya, dia menyebut Erick Thohir ATM, lantaran ramainya foto dia nongol di berbagai mesin tarik-setor uang milik sejumlah bank BUMN.
"Wajah senyum bertopeng akhlak, slogan pepesan kosong politik demi hajat 2024. Tak peduli satu per satu BUMN ambruk, yang penting tancap gas masuk gelanggang Pilpres," ucapnya.
Lebih lanjut dituturkan Faizal, belakangan Pertamina dikabarkan akan ditunggangi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi sorotan publik.
"Salah satu perusahan plat merah itu dikabarkan akan dipimpin mantan napi penista agama alias Ahok," tukasnya.
Isu panas itu mucul, diungkapkan Faizal di tengah terbongkarnya temuan BPK terkait dugaan kasus PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Berakibat kerugian negara mencapai Rp 5,2 triliun gegara pembelian lapangan migas.
"Selain itu, tragisnya dalam dua tahun telah terjadi tujuh kali kebakaran kilang pertamina. Menambah daftar buruknya rentetan kinerga Direktur Utama Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Ahok," terangnya.
Lanjutnya, bukan hanya pertamina, modus copet super ganas terjadi di sejumlah perusahan plat merah. Terungkap hampir dua ratus kasus korupsi di Kementerian BUMN. Terlalu banyak untuk diungkap.
Mirisnya, diungkapkan Faizal, rupa macam kejahatan tersebut, yang terjadi justru Menteri BUMN terlihat lebih sibuk masuk keluar partai mencari tiket Cawapres.
"Tak peduli perusahan negara makin keok dan bangkrut. Begitu pula Ahok, gagal mengawasi kebocoran uang rakyat di Pertamina, kini namanya dipromosi secara terselubung agar jadi Dirut Utama. Seolah aset strategis negara jadi lapak bagi-bagi jatah," ungkapnya.
Faizal melihat, fakta yang terjadi BUMN kian suram dan gelap. Sarang para tikus berdasi. Praktek modus tukar guling kepentingan kekuasaan.
"Praktek modus tukar guling kekuasaan yang sangat brengsek. Maling ke maling berpesta di atas derita hidup rakyat. Apa kerja nyata Ahok dan Erick?" kuncinya.
(Muhsin/fajar)