Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, tak sedikit yang mengundang kontroversi. Namun, pro kontra terkait kebijakan pemerintahan seolah sudah dianggap menjadi hal yang lumrah. Belum lagi di negara Indonesia yang disebut menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu yang kerap aktif mengkritik kebijakan Jokowi.
Kali ini, dia mengkritik terkait jalanan rusak sepanjang 170.000 Km atau 34 persen yang akan diwariskan Jokowi.
“Rezim Jokowi diperkirakan akan meninggalkan warisan jalan rusak sekitar 170.000 km atau sekitar 34% total panjang jalan (Data BPS 2021),” ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Selasa, (16/5/2023).
Dia memperkirakan, pemerintah pengganti Jokowi akan terbebani biaya perbaikan jalan sekitar Rp500-850 Triliun jika biaya perbaikan antara Rp3-5 Miliar.
“Jika biaya perbaikan antara Rp3-5 Miliar per Km artinya pemerintah akan datang terbebani biaya perbaikan jalan sekitar Rp500-Rp850 Triliun,” tandasnya.