Kader Partai Demokrat, Eko Jhones meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir tidak memakai Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun mantan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk Piala Dunia U-17.
Pasalnya Erick Thohir mengaku memegang catatan FIFA bukti JIS tidak sesuai standar, sehingga Eko Jhones memintanya meninggalkan karya Anies Baswedan itu, karena selain JIS terdasapat 22 stadion lain yang juga akan direnovasi untuk Piala Dunia U-17.
"Ribet amat sih, ya udha tinggal tinggalin aja gak usah pakai JIS. Katanya sudah 22 stadion yang direnovasi emang piala dunia u17 butuh berapa stadion?" ucapnya.
Loyalis AHY itu menyarankan agar Erick Thohir mengajukan 6 dari 22 stadion yang akan direnovasi untuk Piala Dunia U-17, dan tidak harus JIS yang menimbulkan polemik.
"Kalo sudah ada 22 stadion ya sudah ajukan yang ada dah lebih dari ckup. Paling ucma 6 stadion koq. Kenapa mesti JIS diributin?" ujarnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Selasa (18/7).
Ribet amat sih, y udha ringgal tinggalin aja gak usah pakai JIS. Katanya sudah 22 stadion yang direnovasi emang piala dunia u17 bth brapa stadion?
Klo sdah ada 22 stadion ya sdah ajukan yg ada dah lbih dri ckup. Paling cma 6 stadion koq. Knapa mesti JIS diributin?
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan bahwa permasalahan JIS yang tidak sesuai standar FIFA bukan hanya akal-akalan, karena ia mempunyai bukti.
Namun ia tidak akan membuka bukti yang menyebutkan JIS tidak sesuai standar FIFA, karena pasti akan menimbulkan polemik baru setelah rencana renovasi dan hal lainnya.
"Kalau sekarang di media sosial, bicara standar itu bukan standar media sosial dan saya bisa buktikan. Sudah ada catatan dari FIFA tetapi untuk apa saya buka? Nanti jadi polemik," kata Erick Thohir dilansir dari BolaSport.com.
Lebih lanjut, yang paling penting menurut Erick yaitu JIS harus direnovasi agar memenuhi standar FIFA menjelang pagelaran Piala Dunia U-17."Yang penting nanti direnovasi. Perbaiki sesuai standar FIFA. Kenapa kami perbaiki? Supaya menembus standar FIFA," tuturnya. (wartaekonomi)
