Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Begini Keanehan Jateng Meski Ganjar Terima Banyak Penghargaan




 Pegiat media sosial Bachrum Achmadi mengungkapkan keanehan Jawa Tengah (Jateng) meski Gubernur Ganjar Pranowo menerima banyak penghargaan sejak menjadi capres PDIP.

Keanehan ini yaitu wilayah Ganjar Pranowo masuk dalam salah satu provinsi termiskin di Indonesia, bahkan politikus PDIP Trimedya Pandaitan mengakui hal tersebut. 

"Sejak jadi capres Ganjar banyak menerima penghargaan. Tapi anehnya Jateng kandang Banteng slh satu provinsi termiskin di Indonesia. Bahkan kemiskinan ekstrem ada di Jateng. Dan itu diakui sendiri oleh bang Trimed kader PDIP!" ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Minggu (30/7). 

Sejak jd capres Ganjar byk menerima penghargaan.

Tp anehnya Jateng kandang Banteng slh satu provinsi termiskin di Indonesia. Bahkan kemiskinan ekstrem ada di Jateng.

Dan itu diakui sendiri oleh bang Trimed kader PDIP!  

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinobatkan sebagai salah satu dari enam gubernur terbaik atau The Best Governor 2023 di Indonesia versi Infobank dan The Asian Post. Penghargaan ini diberikan usai Ganjar dinilai berhasil mencipatkan Good Corporate Governance (GCG) di Jateng.

Ganjar Pranowo memeroleh penghargaan The Best Governor 2023 in Leading Sustainability, GCG, & Profesionalism for BPD. Penghargaan itu diberikan langsung kepada Ganjar di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Kamis (11/5/2023).

Dalam kesempatan ini, Ganjar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang bersama dalam menciptakan GCG itu dapat berjalan denhan baik. Sehingga kemudian Bank Pembangunan Daerah (BPD) di wilayahnya semakin bermanfaat buat rakyat.

"Saya menyampaikan terima kasih tentunya seiring kerja keras kawan-kawan ya. Bagaimana CGC bisa dilakukan, bagaimana inovasi dan kreasi bisa dilakukan. Sehingga BPD makin manfaat buat rakyat," ujar Ganjar ditemui usai menerima penghargaan, Kamis (11/5/2023).

Diungkapkan Ganjar, BPD sendiri tidak akan bisa leluasa bergerak atau berinovasi jika kemudian dibatasi. Dalam hal ini dibatasi oleh para pemegang saham yang ada.

"Tapi memang BPD itu tidak akan bisa lincah kalau kemudian talinya diiket, siapa yang ngiket? Pemegang saham. Kalau pemegang saham, kayak saya ngiket harus begini begitu diintervensi terlalu banyak secara teknis maka dia enggak akan maju," terangnya.

Oleh sebab itu, menurutnya semua harus bisa berjalan berdampingan dan seiring. Untuk kemudian mengelola kelangsungan GCG semakin baik dari waktu ke waktu.

"Maka pengalaman sampai dengan 10 tahun saya mendampingi kawan-kawan yang mengelola itu, yang di luar kebijakan tidak boleh. Maka kemudian hal-hal yang sifatnya mengganggu kami turun tangan sendiri. Sehingga dengan cara itu CGC bisa berjalan," cetusnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved