Kader elit DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie atau Gus Choi mempertanyakan predikat budayawan untuk Butet Kartaredjasa. Menurutnya, seorang budayawan tulen sejatinya tidak bersikap partisan.
Menurut Gus Choi, seniman ataupun budayawan yang masih tulen biasanya mengkritik tanpa pandang bulu alias tidak pilih-pilih objek yang dikritiknya.
Kritikannya pun dianggap selalu datang dari hati nurani yang ungkapanya ditujukan untuk mengkritik demi kebaikan.
Gus Choi mengatakan demikian merespons pementasan karya sastra monolog Butet yang menyinggung ada orang yang tengah dipantau KPK, tapi mengaku tengah dijegal.
”Gak usah ditanggapi. Ucapannya bau alkohol politik. Seniman yang masih asli apalagi kalau kelasnya budayawan, ocehanya bisa datang dari hati nuraninya. Biarkan dia ngoceh gak usah kita tanggapi,” Ucap Gus Choi.
Sebelumnya, Butet Kartaredjasa tampil di acara Bulan Bung Karno sendiri digelar partai PDIP di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Pada puncak perayaan Bulan Bung Karno tersebut, Butet mementaskan karya sastra monolog yang menyinggung banyak hal.
Pementasan karya sastra Butet dalam bait Pantunnya disinyalir menyindir bakal calon presiden (bacapres) yang diusung partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Butet juga menyinggung soal sosok yang yang tengah disinyalir dikasuskan dalam kasus korupsi dan diincar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetapi di sisi lain dalam rumornya ada upaya penjegalan. Dari istana Pantun kali ini diduga mengarah ke Anies.
Mulanya Butet menyinggung perihal banjir. dirinya menyindir pihak yang menyebut banjir sebagai 'air yang markir'.
Lalu Kemudian, Butet menyebut bahwa tokoh yang mengungkapkan seperti itu sebagai orang yang pandir.
Diawali dengan pantun, Butet kemudian menyinggung soal sosok yang sedang dipantau oleh KPK, tapi mengaku tengah dijegal.
Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa melantunkan puisi buatanya dengan salah satu baitnya yang menyebut ada sosok yang dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun berteriak langkahnya akan dijegal.
Dimana disinyalir Butet menyindir bakal calon presiden (bacapres) yang diusung partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
mendapatkan respon dan komentar dari petinggi parpol begitu juga ketua umum parpol Gerindra yang mengatakan bahwa menyukai beliau karna lucu.***