Indonesia menyatakan protes dan menyesalkan ada insiden pembakaran Alquran tepat di Hari Raya Idul Adha di Swedia.
Indonesia menegaskan kebebasan ekspresi tidak auto membenarkan dan melazimkan pembakaran Alquran.
Dalam sikapnya, Indonesia mengatakan pembakaran Alquran di Swedia di Hari raya Kurban menodai dan menyakiti muslim.
Kementerian Luar Negeri merilis sikap pemerintah Indonesia buntut insiden pembakaran Alquran di Swedia pada hari raya Idul Adha.
"Indonesia mengecam keras aksi provokatif pembakaran Alquran oleh seorang warga negara Swedia di depan Mesjid Raya Södermalm, Stockholm saat Hari Raya Idul Adha," demikian cuitan akun Twitter Kemlu, Jumat 30 Juni 2023.
Kemlu menegaskan insiden dan aksi pembakaran Alquran itu jelas menciderai nilai kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Pengen Kuliah Sambil Kerja? Pahami Dulu Kelebihan dan Kekurangan yang Harus Jadi Pertimbangan Kamu
"Tinakan ini sangat mencederai perasaan umat Muslim dan tidak bisa dibenarkan," tulis Kemlu.
Indonesia menyatakan kebebasan ekspresi tidak bisa dipakai untuk menghina keyakinan orang lain.
"Kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain. Indonesia bersama negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) di Swedia telah sampaikan protes atas kejadian ini," tegas Kemlu.
Insiden pembakaran Alquran ini menimbulkan protes dari berbagai belahan dunia. Ada 57 negara yang dilaporkan siap rapat dadakan. (*)